Showing posts with label Lingkungan hidup. Show all posts
Showing posts with label Lingkungan hidup. Show all posts

Friday, April 13, 2012

PEDULI SAMPAH

Courtesy of dreamIndonesia
BK PeduliPermasalahan sampah di Indonesia saat ini sudah menjadi masalah yang sangat serius dan memprihatinkan. Hal tersebut karena minimnya sistem pengelolaan sampah dan juga budaya masyarakat yang tidak peduli terhadap sampah yang mereka hasilkan. Sebagian dari mereka juga juga menganggap sampah bukan hal yang menarik untuk dipermasalahkan karena mereka menganggap ada hal yang lebih menarik daripada mengurusi sampah. Bagi mereka jika sampah sudah dibuang, masalah sudah selesai. Tapi benarkah begitu? Mereka tidak tahu dimana sampah itu dibuang adalah hal yang sangat penting. Jika sampah dibuang pada tempat yang salah maka akan menimbulkan masalah. Sampah yang dibuang ke sungai akan menyebabkan banjir, sedangkan sampah yang dibiarkan akan menjadi membukit kemudian jika dibiarkan terlalu lama seperti itu tidak menutup kemungkinan akan terjadi longsor seperti yang terjadi di Leuigajah.
Banyak orang yang tidak sadar bahwa sampah dapat menimbulkan penyakit seperti diare, kolera, ISPA atau gangguan pernafasan, typus, dan penyakit-penyakit lainnya yang juga bisa menyebabkan kematian karena sampah dapat mengundang serangga dan hewan pembawa penyakit seperti lalat dan tikus. Fakta juga mencatat bahwa ada 18.125 orang warga masyarakat di Desa Bantar Gebang Kab. Bekasi, Jawa Barat terjangkit penyakit akibat sampah yang menumpuk di daerah pemukiman mereka. Oleh karena itu, seharusnya kita sebagai salah satu kholifah di dunia khususnya di Indonesia merasa bertanggung jawab atas musibah yang dialami saudara kita di daerah Bantar Gebang.
Sebelum masalah sampah akan merugikan kita semua, mulailah BANGSA KITA PEDULI terhadap sampah. Hal kecil yang dapat kita lakukan adalah dengan cara berpikir untuk tidak membuang sampah di sembarang tempat, tentunya kita tidak boleh membuang sampah di sungai atau pun di jalan umum. Kemudian kita juga harus memilah sampah organik dan non-organik, kita dapat membuat kompos yang terbuat dari sampah organik dan kita juga bisa memanfaatkan sampah non-organik menjadi kerajinan yang bernilai jual tinggi atau kita dapat beramal dengan memberikan sampah non-organik (botol bekas, plastik, dll) kepada pemulung agar dapat dijual.


***

Tuesday, April 10, 2012

Tomcat (Paederus Fiscipes)

Serangga Tomcat
BK Peduli - Belakangan ini terjadi ledakan popolasi serangga Tomcat (Paederus Fiscipes) di daerah Surabaya dan meluas ke berbagai daerah di Indonesia. Disinyalir serangga tersebut dapat membuat iritasi pada kulit bagi manusia yang menyentuhnya karena serangga ini memiliki racun khusus yang bernama paederin. Racun tersebut dapat mengakibatkan dermatitis pada seseorang jika terkena cairan racun yang keluar dari tubuh serangga tersebut. Namun racun tersebut hanya keluar ketika serangga dalam bahaya dan terpencet.
Pada dasarnya serangga Tomcat dapat membantu petani untuk mengusir dan mengendalikan hama padi seperti wereng dan hama padi lainnya. Pada malam hari, serangga Tomcat tertarik pada cahaya lampu sehingga hal tersebut dapat memicu serangga tersebut untuk masuk ke rumah-rumah warga yang terang.
Menghadapi serangan serangga Tomcat, diharapkan masyarakat untuk tidak perlu terlalu panik akan hal tersebut. 


Ada beberapa cara untuk mengantisipasi serangan serangga Tomcat, yaitu:

  • Jika menemukan serangga ini, jangan dipencet, agar racun tidak mengenai kulit. Masukkan ke dalam plastik dengan hati-hati, lalu buang ke tempat yang aman,
  • Hindari terkena serangga ini pada kulit terbuka,
  • Usahakan pintu tertutup dan bila ada jendela sebaiknya diberi kasa nyamuk untuk mencegah serangga ini masuk,
  • Tidur menggunakan kelambu jika memang di daerah Anda sedang banyak masalah ini,
  • Bila serangga ini terlihat banyak, maka dapat juga lampu diberi jaring pelindung untuk mencegah jatuh,
  • Jangan menggosok kulit dan atau mata bila racun serangga ini terkena kulit anda,
  • Bila serangga ini berada di kulit anda, singkirkan dengan hati-hati, dengan meniup atau menggunakan kertas untuk menyingkirkannya,
  • Lakukan inspeksi ke dinding dan langit-langit dekat lampu sebelum tidur. Bila menemui, segera matikan serangga dengan menyemprotkan obat racun serangga. Singkirkan dengan tanpa menyentuhnya,
  • Segera beri air mengalir dan sabun pada kulit yang bersentuhan dengan serangga ini,
  • Bersihkan lingkungan rumah, terutama tanaman yang ada di sekitar rumah agar tidak menjadi tempat serangga tersebut.
Lakukan upaya membersihkan lingkungan secara rutin agar lingkungan kita tidak disinggahi serangga ini.. (YP)


Sumber: http://www.pmi.or.id/ina/news/?act=detail&p_id=817

***

Thursday, April 28, 2011

CARA SEDERHANA MEMBUAT KOMPOS

Ilustrasi kompos
BK Peduli - Ternyata membuat kompos itu sederhana lho caranya. Selain lebih hemat untuk merawat tanaman kesayangan kita, membuatnya juga mudah.
Sebelum membuat kompos, siapkan dulu bahan-bahan untuk pembuatannya. Bahan yang biasanya dibuat untuk kompos adalah daun-daunan, jerami kering, sisa bahan makanan dan sisa potongan sayuran dari dapur. Jika anda membersihkan halaman, jangan buang dulu sisa potongan rumput maupun daun pohon yang ditebang. Daun-daun tersebut dikumpulkan dan dapat dipergunakan sebagai kompos. Untuk mempercepat proses pengomposan, diperlukan juga pupuk kandang dan tanah gembur.
Untuk tempat pembuatan kompos, sediakan bak dengan ketinggian sekitar satu meter atau lebih, dan luas sesuai kebutuhan. apabila memungkinkan, sisi bak sebaiknya dilapisi papan yang dapat dibongkar pasang untuk mempermudah proses membolak-balikkan bahan kompos nantinya. Bak juga harus mempunyai tempat teduhan untuk melindungi bahan kompos dari sinar matahari dan hujan.

Cara membuatnya, pertama cacah bahan-bahan kompos yang terdiri daun, jerami, sisa rumput dan sisa sampah dapur hingga kecil dan sedikit halus. Aduk rata agar bahan tercampur sempurna. Kemudian masukkan kompos pada bak dengan ketinggian kompos tidak melebihi bak. Taburi seluruh tepi dan permukaan bahan kompos dengan pupuk kandang secara merata. Taburi kembali dengan tanah gembur. Setelah itu basahi dengan air, namun jangan sampai menggenang. Diamkan dan aduk bahan kompos satu minggu sekali. Penyiraman dapat dilakukan jika kondisi bahan kompos terlalu kering.

Jadi, selain untuk merawat kesuburan tanaman kita, manfaat pembuatan kompos juga sebagai usaha untuk selalu menjaga kebersihan lingkungan.

Sumber:
bagusjuga.com
***

Wednesday, April 20, 2011

Tanaman anti polusi

BK Peduli - Tanaman Lidah Mertua ternyata mampu mereduksi radiasi gelombang elektromagnetik yang ditimbulkan oleh komputer dan televisi.
Lidah mertua-Sancivera

Di Indonesia tanaman ini dikenal dengan nama Lidah Mertua. Selain sebagai tanaman hias, Sancivera kerap ditaruh di sudut dapur atau kamar mandi untuk meredam bau. Sansevieria memang termasuk tanaman hias yang sering disimpan di dalam rumah karena tanaman ini dapat tumbuh dalam kondisi dengan sedikit air dan cahaya matahari. Sekitar 40 persen air saja yang diperlukan tanaman yang berkembang biak melalui umbi lapis ini untuk tumbuh.

Seperti tanaman lainnya yang mampu melepaskan oksigen ke udara dan menyerap karbondioksida, tanaman hias ini juga dapat mengatasi efek rumah kaca dan tumbuh dengan baik di dalam ruangan. Tanaman ini juga mampu mengatasi sick building syndrome, yaitu keadaan ruangan yang tidak sehat akibat tingginya konsentrasi gas karbondioksida, nikotin dari rokok, dan penggunaan pendingin ruangan.
Tanaman ini mampu bertahan dalam kondisi di dalam ruangan. Cukup dikeluarkan seminggu sekali agar terkena matahari. Lalu, masukkan kembali ke dalam ruangan. Ia juga mampu bertahan hidup di negara yang memiliki 4 (empat) musim.

Tidak memerlukan perawatan yang rumit dan cukup tahan banting itulah keunggulan Sanciveria. Bahkan tak disiram beberapa hari pun tetap bertahan hidup.

***