Friday, April 13, 2012

PEDULI PETANI INDONESIA

@bkpeduli galery
BK PeduliIndonesia adalah negara agraris, yaitu negara dengan tanah yang subur. Karena itu, seperti istilah Bung Karno “Lautan Emas” sangat wajar menjadi julukan bagi Bangsa Indonesia. Berbagai jenis tanaman dapat tumbuh dan berkembang di tanah air Indonesia. Kekayaan alam ini hampir tak tertandingi negara manapun di dunia. Karena itu, tak heran begitu banyak (mayoritas) warga negara yang kemudian menggantungkan hidupnya kepada kesuburan alam tersebut. Mereka disebut “PETANI”, baik yang tradisional maupun yang modern.
Namun saat ini nasib para petani seperti terombang-ambing. Contohnya petani beras. Jerih payahnya seakan tiada artinya. Nasib petani di Indonesia pada umumnya mengalami berbagai macam persoalan dengan berbagai tekanan. Misalnya dengan banyak beras impor dan gula impor yang masuk ke negeri ini sehingga dapat mempengaruhi harga jual di dalam negeri, khususnya di tingkat petani. Selain itu, tingginya biaya sarana produksi mulai dari harga bibit, pupuk, dan biaya lainnya semakin naik, termasuk harga jual dasar gabah yang sangat rendah bagi petani, walaupun harga beras naik di tingkat pasar sehingga banyakk petani yang mengalami kerugian. Sedangkan untuk bekerja di sektor lain, petani tidak mempunyai keahlian dan pilihan lain. Belum lagi setiap tahun, luas lahan pertanian semakin menyempit, berubah menjadi lahan pemukiman dan pabrik.
Niat pemerintah untuk meningkatkan pendapatan petani, khususnya petani padi tampaknya masih sulit terwujud. Hal ini karena kebijakan menaikan harga pembelian gabah dan beras tersebut dinilai belum cukup meningkatkan pendapatan petani karena dalam prosesnya petani harus dihadapkan pada biaya sarana produksi yang kian naik seiring dengan kenaikan BBM, ditambah lagi risiko gagal panen, tekanan biaya hidup yang semakin sulit, dan kekhawatiran apabila sudah pada saatnya mereka panen, pasokan beras sedang banyak atau tidak dapat bersaing harga dengan beras impor sehingga harga akan beras semakin rendah dan mereka tidak dapat mengimbangi biaya yang telah dikeluarkan.


Hanya kesadaran bersama dan dukungan sepenuhnya oleh pemerintah untuk meningkatkan nasib dan kesejahteraan petani dan mencari solusi masalah ketahanan pangan yang harus dilakukan pemerintah serta kita semua sebagai anak Bangsa. Mulai dari kejelasan pemberian subsidi, sarana operasional pertanian kepada petani, menciptakan sistim distribusi yang transparan seperti menjaga persediaan pupuk yang murah dengan tetap adanya stabilitas harga, dengan memperhatikan upaya peningkatan nilai jual harga dasar gabah, menekan para spekulan yang mencari keuntungan dengan melakukan impor beras, gula, dsb, serta peningkatan teknologi pertanian dan memperbaiki manajemen pertanian dengan usaha-usaha melindungi kebutuhan pangan secara mandiri.

Sumber: Sekjen DPP Perhimpunan Petani dan Nelayan Sejahtera Indonesia
http://artikel-media.blogspot.com/2011/06/petani-dan-politik-pangan.html

No comments:

Post a Comment